Tuesday, December 30, 2008

Review: LINKIN PARK - SONGS FROM UNDERGROUND

Tak tahu apa yang terpikirkan oleh Linkin Park mengapa mereka mengeluarkan album EP. Urutan Tracknya:

  1. Announcement Service Public
  2. QWERTY
  3. And One
  4. Sold My Soul To Yo Mama
  5. Dedicated (demo 1999)
  6. Hunger Strike (Live from Projekt Revolution)
  7. My December (Live 2008)
  8. Part Of Me

Pada track pertama (Announcement Service Public) hal seperti biasa yang dilakukan oleh Linkin mulai dari album kedua, yaitu hanya Intro. Pada track kedua yaitu QWERTY (mungkin diambil dari tuts keyboard) vokal didominasi oleh Chester Bennigton yang menyanyikan secara scream dengan emosi yang meledak dan tempo yang cepat seperti POD. Joe Hahn sangat andil pada track Sold My Soul To Yo Mama. Yang dilakukan olehnya ialah mengambil pada track vokal yang ada pada Papercut (album Hybrid Theory). Pada track Dedicated, Mike Shinoda mendominasi vokal seperti yang ada pada Fort Minor. Tertulis Demo 1999, Mike Shinoda memang masuk paling awal sejak 1996, sedangkan Chester baru masuk pada tahun 1999. Selebihnya tidak ada track spesial pada album ini. Kesan yang dihasilkan adalah seperti terburu-buru atau mungkin terkena kontrrak. Yang biasa mereka lakukan ialah mendaur ulang lagu mereka sendiri seperti pada album Re:animation, atau lagu Numb yang di aransemen ulang bersama Jay-Z. Tapi hal ini tidak percuma karena mereka masih inovatif dalam mengubah sebuah musik yang telah ada meskipun musik tersebut adalah musik mereka sendiri.

Sunday, December 7, 2008

TWILIGHT - Usul yang Inovatif unuk Menggambarkan Vampir

Vampir, biasa diidentikkan dengan gigi bertaring, takut matahari, peti mati, bahkan di film-film cina diidentikkan dengan kertas kuning yang diberi tulisan cina berwarna merah untuk membuatnya berhenti dan kita tidak boleh bernafas saat di dekatnya. Kalimat pembuka tersebut tidak kita temukan pada film Twilight yang disutradarai oleh Catherine Hardwicke berdasarkan pada novel yang dikarang oleh Stephenie Meyer. Film ini dibintangi oleh Kristen Stewart berperan yang tak lain adalah anak dari penyanyi terkenal Rod Stewart berperan sebagai Bella sedangkan lawan mainnya adalah Robert Pattinson sebagai Edward Cullen.
Basic ceritanya simple yaitu bagaimana seorang Bella jatuh cinta pada vampir yang bernama Edward Cullen. Itu saja yang ingin diceritakan. Antagonis pada film ini juga sekelompok vampir bukan para polisi, pihak keluarga, atau pemerintah. Yang spesial pada film ini adalah dimana tokoh vampir yang digambarkan tidak secara klise. Tidak klise disini digambarkan yaitu seorang pemuda yang bisa dibilang tampan, menggoda hati para wanita, cool, dan menjadi sentra gosip. Jika Vampir terkena matahari bisa membakar tubuhnya, di film ini tidak. Justru jika terkena matahari, si Vampir ini mempunyai badan yang mengkilap seperti berlian, meskipun Ia sendiri tidak menyukai hal tersebut. Ditambah lagi si Vampir ini mempunyai keluarga, keluarga Vampir yang harmonis, baik, dan humoris.
Adegan-adegan lucu disini juga disajikan dengan proposional sehingga bisa membuat cerita tidak terlalu serius dan bisa dibilang untuk merenggangkan otak. Kekurangan dalam film ini menurut saya yaitu ending yang terlalu cepat. Suspense tidak terlalu dinamis. Lebih gampangnya lagi “ya elah... Cuma kayak gitu doang...”. Mungkin hal ini diberlakukan atau disimpan untuk sekuelnya nanti. Mengingat novelnya adalah trilogi.
Setidak-tidaknya film ini berhasil memvisualisasikan dari sebuah novel.

Tuesday, December 2, 2008

Review : The Cure - 4:13 Dream


Pada intinya, The Cure kembali pada sound gotik era 80-an. Memang suara vokalis Robert Smith tidak berubah sejak album terakhir yang dirilis 4 tahun sebelumnya (self titled). Beberapa sumber yang saya baca, lagu-lagu dalam album ini merupakan lagu-lagu yang tidak sempat masuk ke album-album sebelumnya. Memang terlihat dalam beberapa lagu yang mengingatkan saya seperti flashback The Cure pada era 80, 90, dan 2000-an. Track Underneath The Sky tetap memakai efek yang mengesankan ceria. Namun ceria untuk orang awam, sedangkan konsep The Cure sendiri itu adalah suram. Mungkin hal ini hanya diketahui bagi penggemar setia The Cure. Pada lagu Sirensong mungkin bisa mengingatkan kita akan era-era The Cure Picture Of You dan A Letter To Alice. Mungkin suatu hal yang pantas jika saya bilang mereka hampir tidak produktif lagi. Tidak ada track yang klimaks pada album ini. Jika anda pernah mendengar lagu The Cure pada soundtrack film Resident Evil, mungkin track yang berjudul Switch adalah kelanjutan atau sekuel dari lagu tersebut.

Secara keseluruhan, untuk album ini adalah sebuah usaha yang bagus jika The Cure membuat bukan untuk industri namun untuk sebuah perjalanan/dekade sebuah band yang pernah mewarnai musik di dunia. Menurut saya, band untuk sekelas mereka saat ini bukan fase yang pas untuk berproduktif namun lebih pas untuk duduk santai, menikmati loyalti, dan bermain musik untuk menambah cerita. Bukan untuk kebutuhan Industri.